Rp1.000,00 Vs Rp100.000,00

Kamis, 05 Januari 2012


Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda.Uang Rp1.000,00 dan Rp100.000,00 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh dan dari Bank Indonesia. Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat.

Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian di antara kedua uang tersebut terjadilah percakapan, yg Rp100.000,00 bertanya kepada yang Rp1.000,00, "Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau amis...? "


Dijawablah oleh yang Rp1.000,00, "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung berada di tangan orang-orang bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis."

Lalu Rp1.000,00 bertanya balik kepada Rp100.000,00, "Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih? "


Dijawab oleh Rp100.000,00, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restoran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet."


Lalu Rp1.000,00 bertanya lagi, "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah? "


Dijawablah, "Belum pernah."


Rp1.000,00 pun berkata lagi, "Ketahuilah bahwa walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di Masjid-masjid, dan di tangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang manusia bukan karena sebuah nilai tapi karena manfaat..."


Akhirnya menangislah uang Rp100.000,00 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini.


Jadi bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yg selalu mensyukuri Anugerah dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat sombong.




0 komentar:

Posting Komentar

kamera digital